Aglaonema dikenal juga dengan nama Sri Rejeki. Aglaonema merupakan anggota famili araceae, satu kelompok dengan tanaman Keladi. Tanaman hias ini terdiri dari kurang lebih 40 jenis, tiga diantaranya adalah Aglaonema costatum, Aglaonema modestum, dan Aglaonema crispum.
Pada umumnya Aglaonema dapat ditemukan di negara negara tropis seperti di kawasan Asia Tenggara, India dan Cina
Habitat alami dari Aglaonema adalah di rawa dan hutan hujan. Sri rejeki dapat tumbuh di ketinggian 20-150 cm. Daunnya tersusun berselang seling pada batang, berbentuk bulat lonjong, dan memiliki variasi warna dari merah hingga putih-hijau.
Perlu diperhatikan bahwa getah batang dari beberapa jenis Aglaonema ada yang mengandung racun, yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan menyebabkan peradangan pada bibir, lidah dan tenggorokan bila getahnya tertelan. Aglaonema adalah tanaman hias yang sangat mudah beradaptasi pada lingkungan dan cukup mudah untuk ditumbuhkan.
Tanaman ini dapat beradaptasi pada berbagai intensitas cahaya, serta tidak membutuhkan perhatian ekstra dalam pemeliharaannya, juga memiliki daya tahan tinggi terhadap serangan hama.
Aglaonema memiliki varian yang menarik, salah satunya adalah snow white, legacy, widuri, lipstick dan cochine. Snow white adalah Sri rejeki yang memiliki ciri daun berwarna putih dengan corak hijau yang tersebar rata di permukaannya. Legacy memiliki daun berwarna hijau dengan dominasi corak berwarna merah yang mengikuti alur tulang daun. Sementara, lipstick memiliki pola warna merah mengelilingi tepi daunnya (jadi seperti bibir yang memakai lipstick). Cochine merupakan sri rejeki berdaun merah atau warna tembaga.
Cara merawat Aglaonema
Sebaiknya penanaman Sri rejeki menggunakan media sekam bakar dicampur dengan pupuk kandang dan gabah. Bisa juga menggunakan pupuk humus, atau kompos.
Selama musim kering, siramlah Sri rejeki secara teratur dan berilah pupuk secara rutin setiap dua minggu sekali. Sedangkan pada musim penghujan, kurangilah frekwensi penyiraman hingga 2 - 3 minggu sekali. gantilah media tanam Aglaonema minimal 1 x dalam setahun. Ketika mengeluarkan Aglaonema dari pot untuk penggantian media, peganglah batang Aglaonema pada bagian pangkalnya lalu miringkan pot agar Aglaonema tercabut dari medianya. Penggantian media yang baik adalah dengan menyiapkan pot yang dilapisi styrofoam atau pecahan genting atau bata merah di dasarnya. Kemudian masukkan media baru hingga satu per tiga tinggi pot. Letakkan Sri rejeki pada media baru tepat di bagian tengah pot lalu timbun dengan media hingga pot terisi penuh. Hindari menekan nekan permukaan media dengan tangan, karena akan merusak akar Aglaonema. Setelah cukup padat, siramlah hingga cukup basah. Aglaonema merupakan tanaman yang cukup tahan terhadap hama, jadi kita tidak perlu merasa khawatir tanaman ini terkena infeksi jamur. Aglaonema hanya butuh waktu 4-5 bulan untuk tumbuh besar dan optimal.
Selama musim kering, siramlah Sri rejeki secara teratur dan berilah pupuk secara rutin setiap dua minggu sekali. Sedangkan pada musim penghujan, kurangilah frekwensi penyiraman hingga 2 - 3 minggu sekali. gantilah media tanam Aglaonema minimal 1 x dalam setahun. Ketika mengeluarkan Aglaonema dari pot untuk penggantian media, peganglah batang Aglaonema pada bagian pangkalnya lalu miringkan pot agar Aglaonema tercabut dari medianya. Penggantian media yang baik adalah dengan menyiapkan pot yang dilapisi styrofoam atau pecahan genting atau bata merah di dasarnya. Kemudian masukkan media baru hingga satu per tiga tinggi pot. Letakkan Sri rejeki pada media baru tepat di bagian tengah pot lalu timbun dengan media hingga pot terisi penuh. Hindari menekan nekan permukaan media dengan tangan, karena akan merusak akar Aglaonema. Setelah cukup padat, siramlah hingga cukup basah. Aglaonema merupakan tanaman yang cukup tahan terhadap hama, jadi kita tidak perlu merasa khawatir tanaman ini terkena infeksi jamur. Aglaonema hanya butuh waktu 4-5 bulan untuk tumbuh besar dan optimal.
ada tulisan tentang euphorbia gk ya?
BalasHapus